Kisah Seorang Pencuri Yang Bertaqwa

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZbJT8s07hDQG3Z8FSaMDWpeBE1plBjLb3eNmrQYiGuzWuokVLqkRxLW5oKlOoR-Q80W8Y9EOQGSNLKmo9jbowNTvS5M4_gcBPoe342_8TZYa9hmHhNYV5qNr9hisDhTqfRtZDoO-2Vyo/s1600/12053.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZbJT8s07hDQG3Z8FSaMDWpeBE1plBjLb3eNmrQYiGuzWuokVLqkRxLW5oKlOoR-Q80W8Y9EOQGSNLKmo9jbowNTvS5M4_gcBPoe342_8TZYa9hmHhNYV5qNr9hisDhTqfRtZDoO-2Vyo/s320/12053.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syaikh menasihati dia dan teman – temannya : “Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya, seorang alim yang menadahkan tangannya kepada orang-orang berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah dengan pekerjaan ayah kalian masing- masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”</div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /> Maka pergilah pemuda tadi menemui ibunya seraya bertanya: “Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan ayahku?” Sambil bergetar ibunya menjawab: “Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu dengan pekerjaan ayahmu?” Si pemuda ini terus memaksa agar diberitahu, tetapi si ibu selalu mengelak. Namun akhirnya si ibu terpaksa angkat bicara juga, dengan nada jengkel dia berkata: “Ayahmu itu dulu seorang pencuri?”!<br /> Pemuda itu berkata: “Guruku memerintahkan kami -murid-muridnya- untuk bekerja seperti pekerjaan ayahnya dan dengan ketakwaan kepada Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut.”<br /> Ibunya menyela: “Hai, apakah dalam pekerjaan mencuri itu ada ketakwaan?” Kemudian anaknya yang begitu polos menjawab: “Ya, begitu kata guruku.” Lalu dia pergi bertanya kepada orang-orang dan belajar bagaimana para pencuri itu melakukan aksinya.<br /> Sekarang dia mengetahui teknik mencuri. Inilah saatnya beraksi. Dia menyiapkan alat-alat mencuri, kemudian shalat Isya’ dan menunggu sampai semua orang tidur.<br /> Sekarang dia keluar rumah untuk menjalankan profesi ayahnya, seperti perintah sang guru (syaikh). Dimulailah dengan rumah tetangganya. Saat hendak masuk ke dalam rumah dia ingat pesan syaikhnya agarselalu bertakwa. Padahal mengganggu tetangga tidaklah termasuk takwa. Akhirnya, rumah tetangga itu ditingalkannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Ia lalu melewati rumah lain, dia berbisik pada dirinya:”Ini rumah anak yatim, dan Allah memperingatkan agar kita tidak memakan harta anak yatim”.<br /> Dia terus berjalan dan akhirnya tiba di rumah seorang pedagang kaya yang tidak ada penjaganya. Orang-orang sudah tahu bahwa pedagang ini memiliki harta yang melebihi kebutuhannya. “Ha, di sini”, gumamnya. Pemuda tadi memulai aksinya.<br /> Dia berusaha membuka pintu dengan kunci-kunci yang disiapkannya. Setelah berhasil masuk, rumah itu ternyata besar dan banyak kamarnya. Dia berkeliling didalam rumah, sampai menemukan tempat penyimpanan harta. Dia membuka sebuah kotak, didapatinya emas, perak dan uang tunai dalam jumlah yang banyak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Dia tergoda untuk mengambilnya. Lalu dia berkata: “Eh,jangan, syaikhku berpesan agar aku selalu bertakwa. Barangkali pedagang ini belum mengeluarkan zakat hartanya. Kalau begitu, sebaiknya aku keluarkan zakatnya terlebih dahulu.”<br /> Dia mengambil buku-buku catatan di situ dan menghidupkan lentera kecil yang dibawanya. Sambil membuka lembaran buku-buku itu dia menghitung. Dia memang pandai berhitung dan berpengalaman dalam pembukuan. Dia hitung semua harta yang ada dan memperkirakan berapa zakatnya. Kemudia dia pisahkan harta yang akan dizakatkan. Dia masih terus menghitung dan menghabis-kan waktu berjam-jam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Saat menoleh, dia lihat fajar telah menyingsing. Dia berbicara sendiri: “Ingat takwa kepada Allah! Kau harus melaksanakan shalat dulu!” Kemudian dia keluar menuju ruang tengah rumah, lalu berwudhu di bak air untuk selanjutnya melakukan shalat sunnah. Tiba-tiba tuan rumah itu terbangun. Dilihatnya dengan penuh keheranan, ada lentera kecil yang menyala. Dia lihat pula kotak hartanya dalam keadaan terbuka dan ada orang sedang melakukan shalat.<br /> Isterinya bertanya: “Apa ini?” Dijawab suaminya: “Demi Allah, aku juga tidak tahu.” Lalu dia menghampiri pencuri itu: “Kurang ajar, siapa kau dan ada apa ini?”<br /> Si pencuri berkata: “Shalat dulu, baru bicara. Ayo pergilah berwudhu’ lalu shalat bersama. Tuan rumah-lah yang berhak jadi imam”.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Karena khawatir pencuri itu membawa senjata si tuan rumah menuruti kehendaknya. Selesai shalat dia bertanya: “Sekarang, coba ceritakan, siapa kau dan apa urusanmu?” Dia menjawab: “Saya ini pencuri”.”Lalu apa yang kau per-buat dengan buku-buku catatanku itu?”, tanya tuan rumah lagi.<br /> Si pencuri menjawab: “Aku menghitung zakat yang belum kau keluarkan selama enam tahun. Sekarang aku sudah menghitungnya dan juga sudah aku pisahkan agar kau dapat memberikannya pada orang yang berhak”, Hampir saja tuan rumah itu dibuat gila karena terlalu ke-heranan. Lalu dia berkata: “Hai, ada apa denganmu sebenarnya. Apa kau ini gila?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Mulailah si pencuri itu bercerita dari awal. Dan setelah tuan rumah itu mendengar ceritanya dan mengetahui ketepatan serta kepandaiannya dalam menghitung, juga kejujuran kata-katanya, juga mengetahui manfaatzakat, dia pergi menemui isterinya. Mereka berdua dikaruniai seorang puteri. Setelah keduanya berbicara,tuan rumah itu kembali menemui si pencuri, kemudian berkata: “Bagaimana sekiranya kalau kau aku nikahkan dengan puteriku. Aku akan angkat engkau menjadi sekre-taris dan juru hitungku. Kau boleh tinggal bersama ibumu di rumah ini. Kau kujadikan mitra bisnisku.”<br /> Ia menjawab: “Aku setuju.”<br /> Di pagi hari itu pula sang tuan rumah memanggil para saksi untuk acara akad nikah puterinya.</div> </div>

Kisah Seorang Pencuri Yang Bertaqwa

seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar pada seorang syaikh. Setelah lama menuntut ilmu, sa...

Read more »

Kita Hidup Di Akhir Zaman

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaALyanA42OY4HMdETDbvjxh1x4W1XCdJJx084RzBfxoUdbOcpJW_rdrdM9fCdp_IQv7K-xS_5VvCF9C8E5xmuNqSdSSg_HbansoYDQBEG4BDvnINQT7q3cpTEIO2_mmmeT8-KluOWt14/s1600/akhir+zaman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaALyanA42OY4HMdETDbvjxh1x4W1XCdJJx084RzBfxoUdbOcpJW_rdrdM9fCdp_IQv7K-xS_5VvCF9C8E5xmuNqSdSSg_HbansoYDQBEG4BDvnINQT7q3cpTEIO2_mmmeT8-KluOWt14/s320/akhir+zaman.jpg" width="256" /></a></div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> Iseng-iseng, sambil menunggu Loading E-PUPNS, saya berpikir tentang zaman yang tengah kita jalani ini. Zaman yang katanya zaman edan. Zaman yang canggih secara teknologi, tapi miskin akan rohani. Zaman yang naiknya toyota bukan onta. Yah, apapun zamannya, di zaman ini lah sekarang kita hidup.</div> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> * Kita hidup di zaman, ingin punya air bersih bayar dulu.<span class="text_exposed_show"><br /> * Kita hidup di zaman, jika berbuat jelek dianggap dari sononya, kalau berbuat baik dibilang ada maunya.<br /> * Kita hidup di zaman, nikah muda diributin, berzina didiemin bahkan difasilitasi.<br /> * Kita hidup di zaman, lebih menghargai barang luar negeri ketimbang buatan anak negeri.<br /> * Kita hidup di zaman, orang yang hidup dengan mimpi besar dianggap abnormal, sedangkan yang hidup biasa-biasa saja dianggap normal.<br /> * Kita hidup di zaman, wanita yang berpakaian menutup auratnya dibilang kuno, sedangkan yang buka-bukaan dianggap wanita masa kini.<br /> * Kita hidup di zaman, mengakui Tuhan Sang Pembuat Aturan, tapi menggunakan aturan buatan manusia sebagai pegangan.<br /> * Kita hidup di zaman, meyakini agama sebagai pengatur kehidupan, tapi menjalani hidup dengan memisahkan agama dari kehidupan.<br /> * Kita hidup di zaman, cowok alay jadi idaman, cowok beriman dianggap kampungan.<br /> * Kita hidup di zaman, dimana-mana kalau mau ‘lancar’ harus pakai duit.<br /> * Kita hidup di zaman, memilih partai yang paling sedikit busuknya ditumpukkan partai busuk.<br /> * Kita hidup di zaman, kata “malas” atau “gak punya waktu” menjadi jurus andalan.<br /> * Kita hidup di zaman, yang haram malah diwajibkan.<br /> * Kita hidup di zaman, ikut yang banyak orang, padahal yang banyak orang belum tentu benar.<br /> * Kita hidup di zaman, yang kaya tuh orang tua, tapi anaknya sok raja.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="text_exposed_show" style="text-align: justify;"> Yang pasti, kita hidup di akhir zaman. [MI WB Ngares dan RA Al-Hidayah Ngares]</div> </div>

Kita Hidup Di Akhir Zaman

Iseng-iseng, sambil menunggu Loading E-PUPNS, saya berpikir tentang zaman yang tengah kita jalani ini. Zaman yang katanya zaman ...

Read more »

Buku panduan kegiatan Ramadhan

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzM0VGO2Qy7F_ka6j_uaT0qYii0isAO5kuDm3TRcgTVADNNeFLm1bCr-EICJOeoT4m4DUoa7dvFbrJl4FhgvNek__9t5o0_9oCyQRNckMmCPH3bVbapB0zNRPLBMEikjz8garZmIESxO8/s1600/cover-full-ramadhan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzM0VGO2Qy7F_ka6j_uaT0qYii0isAO5kuDm3TRcgTVADNNeFLm1bCr-EICJOeoT4m4DUoa7dvFbrJl4FhgvNek__9t5o0_9oCyQRNckMmCPH3bVbapB0zNRPLBMEikjz8garZmIESxO8/s320/cover-full-ramadhan.jpg" width="320" /></a></div> <br /> <br /> <br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <strong>Buku Gratis: “Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah” 1436 H sejumlah 1</strong><strong>5</strong><strong>.000 eksemplar (Gratis)</strong></div> <div style="text-align: justify;"> Pustaka Muslim insyaaALLAH akan menerbitkan dan membagikan secara gratis buku berjudul <strong>‘Buku Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah’</strong> yang ditulis oleh Ustadz<a href="https://www.blogger.com/null"> </a>Muhammad Abduh Tuasikal.</div> <div style="text-align: justify;"> Insya Allah buku ini akan diterbitkan sebanyak 15 ribu eksemplar dengan rincian 144 halaman ukuran A5 (14×20 cm). Alhamdulillah, buku ini telah tercetak sebanyak 6 kali:</div> <ol style="text-align: justify;"> <li>Cetakan pertama pada tahun 2009, sejumlah 4000 eksemplar.</li> <li>Cetakan ke-2  pada tahun 2010, sejumlah 4.000 eksemplar.</li> <li>Cetakan ke-3 pada tahun 2011, sejumlah 10.000 eksemplar.</li> <li>Cetakan ke-4 tahun 2012, sejumlah 12.000 eksemplar.</li> <li>Cetakan ke-5 tahun 2013, sejumlah 13.000 eksemplar.</li> <li>Cetakan ke-6 tahun 2014, sejumlah 15.000 eksemplar.</li> </ol> <div style="text-align: justify;"> Tahun-tahun sebelumnya buku-buku tersebut telah didistribusikan ke masjid-masjid, mushola, sekolah, kampus, instansi, perusahaan, majlis taklim pengajian, dll.</div> <div style="text-align: justify;"> Pada cetakan ke-7 ini, difokuskan distribusi buku ini pada kaum muslimin yang belum mendapatkan buku ini pada cetakan-cetakan sebelumnya. Buku ini diharapkan dapat didistribusikan sebelum bulan Ramadhan 1436 H. Direncanakan buku ini dapat mulai didstribusikan pada 1 Mei 2015. Untuk memperlancar proses cetak, dimohon agar donasi yang diberikan khusus buku panduan ramadhan telah diterima sebelum 15 Mei 2015.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Silahkankan download <a href="https://drive.google.com/file/d/0B_aep2YWY7V6b1F0ZVdlWmNUazA/view?usp=sharing" target="_blank">disini</a> (Format PDF)</div> <div style="text-align: justify;"> Untuk Cover <a href="https://drive.google.com/file/d/0B_aep2YWY7V6RWJka3kxMEMxRTg/view?usp=sharing" target="_blank">disini </a></div> </div>

Buku panduan kegiatan Ramadhan

Buku Gratis: “Panduan Ramadhan, Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah” 1436 H sejumlah 1 5 .000 eksemplar (Gratis) Pustaka Muslim in...

Read more »

Ingin Berkumpul Keluarga di Syurga ?

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQBHcoOIq3V0yN1ts-FgBWlGDEaLsbRoiK3xD9hIb9wDRh26B3Kj3is6NCRpV7MXWCxnlD458UcXhTRD0lK54DIgDgcnmA2jEG6PLnGjN-56BUU2M6hST6tQGNHWedqMgp70lTKZ2tXQ4/s1600/1488310_10151932325271840_213236228_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQBHcoOIq3V0yN1ts-FgBWlGDEaLsbRoiK3xD9hIb9wDRh26B3Kj3is6NCRpV7MXWCxnlD458UcXhTRD0lK54DIgDgcnmA2jEG6PLnGjN-56BUU2M6hST6tQGNHWedqMgp70lTKZ2tXQ4/s1600/1488310_10151932325271840_213236228_n.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Bagi muslimin ada satu reuni yang memiliki nilai luar biasa, yaitu kesempatan bertemunya kembali keluarga besar seketurunan di tempat baru yang sangat menyenangkan di akhirat kelak. </div> <div style="text-align: justify;"> Allah berfirman dalam QS Ar-Ra’d [13]: 22-24 yang artinya </div> <div style="text-align: justify;"> “Orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik), yaitu Surga ‘Adn yang mereka masuk kedalamnya bersama-sama orang yang saleh dari bapak-bapak mereka, istri-istri mereka, dan anak-cucu mereka, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), ‘salaamun alaikum bimaa shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu). ‘Maka, alangkah baiknya tempat kesudahan itu”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sayyid Quthb dalam “Tafsir Fi Zhilalil-Qur’an” menjelaskan peristiwa di atas laksana sebuah festival atau reuni dimana mereka saling bertemu, mengucapkan salam, dan melakukan perbuatan-perbuatan yang menyenangkan dan menggembirakan serta penuh dengan penghormatan.</div> <div style="text-align: justify;"> Kebersamaan di surga tersebut tentu tidak mudah untuk dicapai, karena dalam kisah yang dijelaskan Alquran banyak keturunan/keluarga yang tidak lagi bisa bertemu di akhirat, seperti: Nabi Nuh dengan putra dan istrinya, Asiyah yang solehah dengan suaminya (Firaun), dan Nabi Luth dengan istrinya. Namun bertemunya keluarga besar di surga bukan pula sesuatu yang tidak mungkin.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah menjelaskan dalam QS. Ar-Ra’d [13] : 18-21 kita bersama keluarga besar bisa bertemu di surga ‘Adn, asal dapat memenuhi delapan syarat.</div> <div style="text-align: justify;"> >>Pertama, memenuhi seruan Tuhannya Barang siapa yang patuh kepada Allah niscaya ia akan mendapatkan pembalasan yang sebaik-baiknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Kedua, memenuhi janji Allah dan tidak melanggar perjanjian. Janji Allah disini mutlak, meliputi semua macam perjanjian. Janji terbesar yang menjadi pokok pangkal semua perjanjian ialah janji iman. Perjanjian untuk setia menunaikan segala konsekuensi iman.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Ketiga, menghubungkan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan. Dalam hal ini taat secara paripurna, istiqomah yang berkesinabungan, dan berjalan di atas sunnah sesuai dengan aturan-Nya dengan tidak menyimpang dan tidak berpaling.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Kempat, takut kepada Allah. Takut kepada Allah dan takut kepada siksaan yang buruk dan menyedihkan pada hari pertemuan yang menakutkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Kelima, sabar. Sabar atas semua beban perjanjian di atas (seperti beramal, berjihad, berdakwah, berijtihad), sabar dalam menghadapi kenikmatan dan kesusahan, dan sabar dalam menghadapi kebodohan dan kejahilan manusia yang sering menyesakkan hati.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Keenam, mendirikan Shalat. Ini termasuk juga memenuhi janji dengan Allah. Shalat ditonjolkan karena merupakan rukun pertama perjanjia ini, sekaligus menjadi lambang penghadapan diri secara tulus dan sempurna kepada Allah. Juga penghubungan yang jelas antara hamba dengan Tuhan, yang tulus dan suci.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Ketujuh, Menginfakkan sebagian rezeki secara sembunyi atau terang-terangan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> >>Kedelapan, menolak kejahatan dengan kebaikan dalam pergaulan sehari-hari. Dalam hal ini diperintahkan membalas kejelekan dengan kebaikan apabila tindakan ini memang dapat menolak kejahatan itu, bukan malah menjadikan yang bersangkutan semakin senang berbuat kejahatan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Delapan syarat ini telah Allah jamin akan menghantarkan seseorang dapat berkumpul di surga ‘Adn. Mereka mendapati tempat kesudahan yang baik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di samping masuk surga, mereka juga dimuliakan dengan bertemunya kembali dengan orang-orang yang mereka cintai. Hal ini merupakan kelezatan lain yang mereka rasakan di dalam surga. Semoga kita termasuk di dalamnya. Aamiin..</div> </div>

Ingin Berkumpul Keluarga di Syurga ?

Bagi muslimin ada satu reuni yang memiliki nilai luar biasa, yaitu kesempatan bertemunya kembali keluarga besar seketurunan di tempat...

Read more »

AL Qur’an Menjawab Semuanya

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPrOWfDRb3V72GuAMqr7BSRc7zdiJMjCPz7_Cy6sSNwhFzhgV-7E8o9-rVYxS0ZO5zUH40mNIwts8gv5secI4dmXYjAookTJnHYydcVarWkOBob9Tr7mM7OigCDSvoAACt4VO8VAcd1C8/s1600/cover-alquran.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiPrOWfDRb3V72GuAMqr7BSRc7zdiJMjCPz7_Cy6sSNwhFzhgV-7E8o9-rVYxS0ZO5zUH40mNIwts8gv5secI4dmXYjAookTJnHYydcVarWkOBob9Tr7mM7OigCDSvoAACt4VO8VAcd1C8/s1600/cover-alquran.jpg" width="251" /></a></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> </div> Sesungguhnya Al Qur’an itu sudah menjawab permasalahan kita<br /> Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat QS Al Baqarah 214 :<br /> Hai orang yang bosan dengan kehidupan, yang tidak bergairah dalam hidup ini, yang hari-harinya sempit danjalan nafasnya tersumbat.Disana ada kemenangan yangnyata, pertolongan yang semakin dekat, jalan keluar dari kesempitan dan kemudahan setelah kesulitan.Disekitarmu ada hal-hal kecil yang tersembunyi, ada cita-cita yang indah, ada masa depan yang menjanjikan dan ada janji yang pasti.(sebagai) janjiyang sebenar-benarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janjiNya<br /> QS Ar Rum 6 :<br /> Apa Yang Kita Keluhkan,,..???<br /> ~Ketika kita mengeluh : “ Ah mana mungkin … ”.<br /> Allah menjawab : “ Jika AKU menghendaki, cukup Ku berkata “Jadi”, maka jadilah ” (QS 36 : 82).<br /> … ~Ketika kita mengeluh : “ aku Capek banget … ”.<br /> Allah menjawab : “ … dan KAMI jadikan tidurmu untuk istirahat ” (QS 78 : 9).<br /> ~Ketika kita mengeluh : “ Berat banget yah, gak sanggup rasanya … ”.<br /> Allah menjawab : “ AKU tidak membebani seseorang, melainkan sesuai kesanggupan ” (QS 2 : 286).<br /> ~Ketika kita mengeluh : “ Stressss nih … Hati gak tenang … apa ya yang bisa membuat hati tenang”???.<br /> Allah menjawab : “ Hanya dengan mengingatku hati akan menjadi tenang ” (QS 13 : 28).<br /> ~Ketika kita mengeluh : “ Yaaaahh … ini mah semua bakal sia-sia … ”.<br /> Allah menjawab : ” Siapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarah sekalipun, niscaya ia akan melihat balasannya ” (QS 99 : 7).<br /> ~Ketika kita mengeluh : “ Gila aja … Sendirian … gak ada seorangpun yang mau bantuin … ”.<br /> Allah menjawab: “ Berdoalah (mintalah) kepadaKU, niscaya Aku kabulkan untukmu ” (QS 40 : 60).<br /> ~Ketika kita mengeluh : “ Duh … Sedih banget deh aku…”.<br /> Allah menjawab : “ La Tahzan, Innallaha Ma’ana. Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita ” (QS 9 : 40).<br /> ~Ketika kita mengeluh : aku benci hal ini ……?<br /> Allah menjawab : …….. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS 2:216)<br /> ~ Ketika kita mengeluh : gak ada jalan keluar lagi kayaknya buntu deeeeh….?<br /> Allah menjawab : ……Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. (QS 65:2)<br /> ~ Ketika kita mengeluh : rezekiku baru seret niih…… kalogak ada pemasukan mana cukup buat memenuhi kehidupan sehari-hariiiii ?<br /> Allah menjawab: Dan Allah memberinya rezeki dari arahyang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. ……….. (QS 65:3)<br /> ~ ketika kita mengeluh : aduh banyak anak ,.. menjadikan kita miskin?<br /> Allah menjawab : dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. kamilah yang akan memberi rezki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. (QS 17 : 31)<br /> ~ Ketika kita mengeluh : kapan pertolongan Allah datang……..?<br /> Allah menjawab: …………………. sehingga berkatalah Rasuldan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (QS 2;214)<br /> ~ ketika kita mengeluh : aku ingin berdagang, tapi dagang apa ya yang keuntungannya besar banget?<br /> Allah menjawab : Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perdagangan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebihbaik bagimu, jika kamu mengetahui. (QS 61 : 10-11)<br /> ~ Ketika kita mengeluh : siapa sih yang pasti menepati janjinya jika dia berjanji….?<br /> Allah menjawab : ……………Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (QS 9:111)<br /> Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan</div>

AL Qur’an Menjawab Semuanya

Sesungguhnya Al Qur’an itu sudah menjawab permasalahan kita Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat QS Al Baqarah 2...

Read more »

Wanita Sholihah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9R7kpGC8mFQnCb0Vt1lYcuLbeCSdrtOi_NGfmVSvd07_zkxxrpmTnOzmCOPK9l1a1iCZQs5dJHB_JLsrY-aXmpJUL8uThzJACyYcVPgom5SY2CqSLB6Ts6Sb0EoNB5NYQo4y7yo_5wKo/s1600/wanita-sholehah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="205" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj9R7kpGC8mFQnCb0Vt1lYcuLbeCSdrtOi_NGfmVSvd07_zkxxrpmTnOzmCOPK9l1a1iCZQs5dJHB_JLsrY-aXmpJUL8uThzJACyYcVPgom5SY2CqSLB6Ts6Sb0EoNB5NYQo4y7yo_5wKo/s1600/wanita-sholehah.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Wanita Sholehah adalah sebaik-baik keindahan. Menatapnya, menyejukkan Qolbu. Mendengarkan suaranya, menghanyutkan bathin. Ditinggalkan menambah keyakinan.<br /> Wanita Sholehah adalah bidadari surga yang hadir di dunia.<br /> Wanita Sholehah adalah Ibu dari anak-anak yang mulia.<br /> Wanita Sholehah adalah Istri yang meneguhkan jihad suami.<br /> Wanita Sholehah penebar rahmat bagi rumah tangga, cahaya dunia dan Akhirat. (Aa’ Gym)<br /> Wanita Sholehah adalah wanita yang menyenangkan bila dipandang mata, menyejukkan jika dilihat dan menentramkan hati suaminya.</div> <div style="text-align: justify;"> Wanita Sholehah adl wanita yg taat pada Allah taat pada Rasul. Kecantikan tak menjadikan fitnah pada orang lain. Kalau wanita muda dari awal menjaga diri selain diri akan terjaga juga kehormatan dan kemuliaan akan terjaga pula dan diri akan lbh dicintai Allah krn orang yg muda yang taat lbh dicintai Allah daripada orang tua yg taat. Dan Insyaallah nanti oleh Allah akan diberi pendamping yg baik. Agar wanita solehah selalu konsisten yaitu dgn istiqomah menimba ilmu dari alam dan lingkungan di sekitar dan mengamalkan ilmu yg ada.</div> <div style="text-align: justify;"> Wanita yg solehah juga dapat berbakti terhadap suami dan bangsa dan wanita yg sholehah selalu belajar. Tiada hari tanpa belajar.<br /> Wanita yg didunia solehah akan menjadi cahaya bagi keluarga melahirkan keturunan yg baik dan jika wafat di akhirat akan menjadi bidadari.</div> <div style="text-align: justify;"> Wanita solehah merupakan penentram batin menjadi penguat semangat berjuang suami semangat ibadah suami. Suami yakin tak akan dikhianati kalau ditatap benar-benar menyejukkan qolbu kalau berbicara tutur kata menentramkan batin tak ada keraguan terhadap sikapnya.</div> <div style="text-align: justify;"> Wanita sholehah akan membawa kebaikan bagi dirinya maupun orang lain karena kedekatannya dengan Allah swt. Pesona wanita sholehah tidak kalah dari kecantikan wanita manapun. Allah swt memberikan kemuliaan kepada wanita sholehah dengan menjadikannya bidadari di surga. Dari wanita sholehah lah kelak akan lahir generasi-generasi yang berkualitas.<br /> ”Seluruh dunia ini adalah perhiasan dan perhiasan terbaik di dunia ini adalah wanita yang sholehah.” (HR. an-Nasa’I dan Ahmad)<br /> Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh.</div> <div style="text-align: justify;"> Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.<br /> Beruntunglah bagi setiap lelaki yang memiliki istri sholehah, sebab ia bisa membantu memelihara akidah dan ibadah suaminya. Nabi Muhammad saw bersabda, ”Barangsiapa diberi istri yang sholehah, sesungguhnya ia telah diberi pertolongan (untuk) meraih separuh agamanya. Kemudian hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara separuh lainnya.” (HR Thabrani dan Hakim)</div> </div>

Wanita Sholihah

Wanita Sholehah adalah sebaik-baik keindahan. Menatapnya, menyejukkan Qolbu. Mendengarkan suaranya, menghanyutkan bathin. Ditinggalka...

Read more »

Ciri Wanita di Akhir Zaman dan Penghuni Neraka

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-bB3P65QakxFvJQnx4_TCZrzZTMBIhkR3Syc8DNBFOQcQ5RGyW2MFHH9PgLlKd-a6Lihb3PIk30rGelfwDPGbY5JAHidefXMaPSsvzaUhKpp90KxQI_lYd-ARtYae6rjo9zByglmuz4M/s1600/1006278_624608614224850_1963182436_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="236" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-bB3P65QakxFvJQnx4_TCZrzZTMBIhkR3Syc8DNBFOQcQ5RGyW2MFHH9PgLlKd-a6Lihb3PIk30rGelfwDPGbY5JAHidefXMaPSsvzaUhKpp90KxQI_lYd-ARtYae6rjo9zByglmuz4M/s1600/1006278_624608614224850_1963182436_n.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Tabarruj : Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan “perhiasannya” dan keindahan tubuhnya serta apa-apa yang seharusnya wajib untuk ditutupi dari hal-hal yang dapat menarik syahwat lelaki.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Penyebab sedikitnya kaum wanita yang masuk surga adalah hawa nafsu yang mendominasi pada diri mereka, kecondongan mereka kepada kesenangan-kesenangan dunia, dan berpaling dari akhirat karena kurangnya akal mereka dan mudahnya mereka untuk tertipu dengan kesenangan-kesenangan dunia yang menyebabkan mereka lemah untuk beramal.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 3. Kemudian mereka juga sebab yang paling kuat untuk memalingkan kaum pria dari akhirat dikarenakan adanya hawa nafsu dalam diri mereka, kebanyakan dari mereka memalingkan diri-diri mereka dan selain mereka dari akhirat, cepat tertipu jika diajak kepada penyelewengan terhadap agama dan sulit menerima jika diajak kepada akhirat.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. KUFUR TERHADAP SUAMI DAN KEBAIKAN-KEBAIKANNYA <br /> yakni seorang istri yagn mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya selama sekian waktu yang panjang hanya dengan sikap suami yang tidak cocok dengan kehendak sang istri sebagaimana kata pepatah, panas setahun dihapus oleh hujan sehari. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 5. DURHAKA TERHADAP SUAMI <br /> Tiga bentuk kedurhakaan wanita itu adalah : DURHAKA DENGAN UCAPAN. DURHAKA DENGAN PERBUATAN. DURHAKA DENGAN UCAPAN DAN PERBUATAN. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 6. Wanita YaNg Senang Begunjing/ Gosip</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 7. WANITA YANG MENABUR FITNAH<br /> “Aku tidak meninggalkan satupun fitnah sepeninggalku yang lebih membahayakan para lelaki kecuali para wanita.” (HR. Al-Bukhari )</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sejarah sudah berbicara bahwa betapa banyak tokoh-tokoh dunia yang tidak beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan hancur karirnya hanya disebabkan bujuk rayu wanita. <br /> Dan berapa banyak persaudaraan terputus hanya dikarenakan wanita ?. <br /> Berapa banyak seorang anak tega dan menelantarkan ibunya demi mencari cinta seorang wanita ?<br /> Hanya dengan ucapan dan rayuan seorang wanita, wanita mampu menjerumuskan kaum pria ke dalam lembah dosa dan hina terlebih lagi jika mereka bersolek dan menampakkan diri dihadapan kaum pria.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tidak mengherankan lagi jika di sana-sini terjadi pelecehan, pemerkosaan terhadap kaum wanita, karena yang demikian itu adalah hasil dari perbuatan dari kaum mereka sendiri…</div> </div>

Ciri Wanita di Akhir Zaman dan Penghuni Neraka

1. Tabarruj : Yang dimaksud dengan tabarruj ialah seorang wanita yang menampakkan “perhiasannya” dan keindahan tubuhnya serta apa-apa...

Read more »

Keutamaan bersedekah

<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsH_-OcrLjy13z56aN-wHzAkg4gtAGNG9M3T9yH_oZKy5SR3l6-NtrW4MD1tZciWTt0Pha_8DuGlisIqrxk4v3gUHyTIZUBhyphenhypheneBxmWFPuN-HR4VMHB4JMFEAEVgGbu9jGTYg-6M9K7Ng8/s1600/sedekah-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjsH_-OcrLjy13z56aN-wHzAkg4gtAGNG9M3T9yH_oZKy5SR3l6-NtrW4MD1tZciWTt0Pha_8DuGlisIqrxk4v3gUHyTIZUBhyphenhypheneBxmWFPuN-HR4VMHB4JMFEAEVgGbu9jGTYg-6M9K7Ng8/s1600/sedekah-2.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah?</div> <div style="text-align: justify;"> Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sebagai berikut :</div> <div style="text-align: justify;"> Tatkala Allah SWT menciptakan bumi, maka bumi pun bergetar. Lalu Allah pun menciptkana gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumi pun terdiam. Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya? “Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada gunung?”</div> <div style="text-align: justify;"> Allah menjawab, “Ada, yaitu besi” (Kita mafhum bahwa gunung batu pun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi).</div> <div style="text-align: justify;"> Para malaikat pun kembali bertanya, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada besi?”</div> <div style="text-align: justify;"> Allah yang Maha suci menjawab, “Ada, yaitu api” (Besi, bahkan baja bisa menjadi cair, lumer, dan mendidih setelah dibakar bara api).</div> <div style="text-align: justify;"> Bertanya kembali para malaikat, “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari pada api?”</div> <div style="text-align: justify;"> Allah yang Maha agung menjawab, “Ada, yaitu air” (Api membara sedahsyat apapun, niscaya akan padam jika disiram oleh air).</div> <div style="text-align: justify;"> “Ya Rabbi adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat dari air?” Kembali bertanya para malaikta.</div> <div style="text-align: justify;"> Allah yang Maha tinggi dan Maha sempurna menjawab, “Ada, yaitu angin” (Air di samudera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung, dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tersimbah dan menghempas karang, atau mengombang-ambingkan kapal dan perahu yang tengah berlayar, tiada lain karena dahsyatnya kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat).</div> <div style="text-align: justify;"> Akhirnya para malaikat pun bertanya lagi, “Ya Allah adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dari semua itu?”</div> <div style="text-align: justify;"> Allah yang Maha gagah dan Maha dahsyat kehebatan-Nya menjawab, “Ada, yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya.”</div> <div style="text-align: justify;"> Artinya, orang yang paling hebat, paling kuat, dan paling dahsyat adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus, dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.</div> <div style="text-align: justify;"> Inilah gambaran yang Allah berikan kepada kita bagaimana seorang hamba yang ternyata mempunyai kekuatan dahsyat adalah hamba yang bersedekah, tetapi tetap dalam kondisi ikhlas. Karena naluri dasar kita sebenarnya selalu rindu akan pujian, penghormatan, penghargaan, ucapan terima kasih, dan sebagainya. Kita pun selalu tergelitik untuk memamerkan segala apa yang ada pada diri kita ataupun segala apa yang bisa kita lakukan. Apalagi kalau yang ada pada diri kita atau yang tengah kita lakukan itu berupa kebaikan.</div> <div style="text-align: justify;"> Karenanya, tidak usah heran, seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas adalah orang-orang yang mempunyai kekuatan dahsyat. Sungguh ia tidak akan kalah oleh aneka macam selera rendah, yaitu rindu pujian dan penghargaan.</div> <div style="text-align: justify;"> Apalagi kedahsyatan seorang hamba yang bersedekah dengan ikhlas? Pada suatu hari datang kepada seorang ulama dua orang akhwat yang mengaku baru kembali dari kampung halamannya di kawasan Jawa Tengah. Keduanya kemudian bercerita mengenai sebuah kejadian luar biasa yang dialaminya ketika pulang kampung dengan naik bis antar kota beberapa hari sebelumnya. Di tengah perjalanan bis yang ditumpanginya terkena musibah, bertabrakan dengan dahsyatnya. Seluruh penumpang mengalami luka berat. Bahkan para penumpang yang duduk di kurs-kursi di dekatnya meninggal seketika dengan bersimbah darah. Dari seluruh penumpang tersebut hanya dua orang yang selamat, bahkan tidak terluka sedikit pun. Mereka itu, ya kedua akhwat itulah. Keduanya mengisahkan kejadian tersebut dengan menangis tersedu-sedu penuh syukur.</div> <div style="text-align: justify;"> Mengapa mereka ditakdirkan Allah selamat tidak kurang suatu apa? Menurut pengakuan keduanya, ada dua amalan yang dikerjakan keduanya ketika itu, yakni ketika hendak berangkat mereka sempat bersedekah terlebih dahulu dan selama dalam perjalanan selalu melafazkan zikir.</div> <div style="text-align: justify;"> Sahabat, tidaklah kita ragukan lagi, bahwa inilah sebagian dari fadhilah (keutamaan) bersedekah. Allah pasti menurunkan balasannya disaat-saat sangat dibutuhkan dengan jalan yang tidak pernah disangka-sangka.</div> <div style="text-align: justify;"> Allah Azza wa Jalla adalah Zat yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada semua hamba-Nya. Bahkan kepada kita yang pada hampir setiap desah nafas selalu membangkang terhadap perintah-Nya pada hampir setiap gerak-gerik kita tercermin amalan yang dilarang-Nya, toh Dia tetap saja mengucurkan rahmat-Nya yang tiada terkira.</div> <div style="text-align: justify;"> Segala amalan yang kita perbuat, amal baik ataupun amal buruk, semuanya akan terpulang kepada kita. Demikian juga jika kita berbicara soal harta yang kini ada dalam genggaman kita dan kerapkali membuat kita lalai dan alpa. Demi Allah, semua ini datangnya dari Allah yang Maha Pemberi Rizki dan Mahakaya. Dititipkan-Nya kepada kita tiada lain supaya kita bisa beramal dan bersedekah dengan sepenuh ke-ikhlas-an semata-mata karena Allah. Kemudian pastilah kita akan mendapatkan balasan pahala dari pada-Nya, baik ketika di dunia ini maupun saat menghadap-Nya kelak.</div> </div>

Keutamaan bersedekah

Dimanakah letak kedahsyatan hamba-hamba Allah yang bersedekah? Dikisahkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ah...

Read more »

PERMOHONAN KEPADA RASULULLAH

<div style="text-align: center;"> <br /> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyqrPNv3ZaEUe7LR_nqi8LVbtGIOqD4roxZB0oLOfslxcAO-A-OQDpAefchsxJ7Bq8OvfW__8FSahkeo_kU7vUbZ7n5K7sBrWnoodhWFO0d8om7RnMINlXAFuG6HCVgKPooZ7JDur0Zvg/s1600/10566151_918326621527178_1281136245_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="192" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyqrPNv3ZaEUe7LR_nqi8LVbtGIOqD4roxZB0oLOfslxcAO-A-OQDpAefchsxJ7Bq8OvfW__8FSahkeo_kU7vUbZ7n5K7sBrWnoodhWFO0d8om7RnMINlXAFuG6HCVgKPooZ7JDur0Zvg/s1600/10566151_918326621527178_1281136245_o.jpg" width="320" /></a></div> <br /> Bersembunyi<br /> di balik tirai tujuh lapis langit<br /> Bercengkerama<br /> Dengan bidadari<br /> Di antara 70.000 gaun<br /> Dan 70.000 wewangian surga</div> <div style="text-align: center;"> Merasakan kesegaran<br /> Manisnya sungai arak dan madu<br /> Mendengar merdunya suara gesekan daun surga<br /> Adalah impian dan keghairahan</div> <div style="text-align: center;"> Layaknya<br /> Kecintaan Saidina Abu bakar As shiddiq akan sunnah nabinya<br /> Kecerdasan dan kedalaman fikir Saidina Umar Al faruq<br /> Ketaqwaan Saidina Ustman bin Affan<br /> Ketajaman pedang Saidina Ali Karomallahu Wajhah<br /> Menggetarkan 8 pintu surga</div> <div style="text-align: center;"> Layaknya<br /> Uwais al Qarni<br /> Seribu lautan tunduk diatas telapak kakinya<br /> Seribu bumi mengalah<br /> Terberai dengan<br /> Kehalusan hati dan kecintaan akan pengabdian<br /> Kepada ibunda tercintanya</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Ternyata<br /> Kecintaanku pada kehidupan sahabat<br /> Tak tertahankan lagi<br /> Kepada kehidupan orang-orang sholeh terdahulu<br /> Yang telah mempersembahkan raga dan jiwanya<br /> Semangat dan darahnya<br /> Melumuri setiap nafas yang terhembus<br /> Mencintai Rosulnya sepenuh hati<br /> Dan mempersembahkan seluruhnya<br /> Hanya kepada Allah</div> <div style="text-align: center;"> Melihat<br /> Kehancuran bangsa bangsa yang di musnahkan<br /> Yang di tenggelamkan layaknya ummat Nuh AS<br /> Di goncang seperti ummat Luth AS, kaum Ad dan tsamut<br /> Begitu dahsyatnya azab Allah<br /> Mati sia sia dalam kedurhakaan<br /> Kebinasaan dalam panasnya<br /> Jutaan derajat api neraka yang menyala<br /> Menggigil badan ini jika mengingatnya</div> <div style="text-align: center;"> Penyembahan<br /> Kepada firaun dan hamman<br /> Latta dan uzza<br /> Sin dan ziggurat<br /> Adalah kebodohan dan kedangkalan fikir<br /> Kesombongan dan kekerdilan jiwa</div> <div style="text-align: center;"> Menolak keberadaan Allah SWT<br /> Sebagai satu-satunya yang berhak disembah<br /> Sebagai satu-satunya penguasa alam semesta<br /> Yang menciptakannya dalam enam masa<br /> Adalah kebekuan dan kekerasan hati<br /> Rasanya berjuta malaikat pun<br /> Geram dan berhasrat untuk menghancurkannya</div> <div style="text-align: center;"> Kalau saja<br /> Dan kalau saja Allah menghadirkan kembali<br /> Ruh firaun kemuka bumi ini<br /> dia pasti akan berteriak<br /> Kepada seluruh manusia<br /> Bahwa jalan yang telah di tempuhnya<br /> Adalah kesesatan dan kegelapan<br /> Bahwa nafsu telah menguasai semua tulang dan darahnya<br /> Dan dia pasti saat ini tengah meraung dengan dahsyatnya<br /> Menjadi bahan bakar api neraka yang hitam menyala<br /> Azab yang tak berakhir sampai kapanpun</div> <div style="text-align: center;"> Dan kalau saja<br /> Ibrahim AS dipersempatkan datang kembali<br /> Seluruh manusia pun akan diperingatkannya<br /> Bahwa kehidupan dunia adalah tipuan belaka<br /> Bahwa kelezatan abadi adalah kehidupan setelah mati<br /> Semua berasal dari tanah dan akan dibangkitkan kembali dari tanah<br /> Betapa tidak berharganya dunia ini di sisi Allah<br /> Rendah dan hina<br /> Tidak pantas di sebandingkan<br /> Walau dengan satu lembar daun surga sekalipun</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Nyatanya<br /> Saat ini pun kita telah melihat dan mendengar<br /> Dengan dua mata dan dua telinga kita<br /> Kebanyakan manusia terhempas<br /> Terkalahkan oleh hawa nafsunya<br /> Menyerah tanpa syarat<br /> Mencintai kemewahan dan kemegahan<br /> Melebihi kecintaan nya kepada Allah dan agamanya<br /> Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia<br /> Adalah racun yang paling ganas<br /> Lebih berbisa dari 1000 ular kobra sekalipun<br /> Bahwa kemewahan dan kelezatan dunia<br /> Adalah penipu yang paling ulung<br /> Membuat hampir semua manusia tergila-gila kepadanya<br /> Lalu dengan mudah dia mencapakkan manusia<br /> Hingga manusia selalu berangan-angan untuk merebutnya kembali</div> <div style="text-align: center;"> Sesungguhnya<br /> peradaban mesopotamia dan mesir kuno<br /> Kaum Nuh dan negeri saba<br /> Babylonia dan sumeria<br /> Telah mengisyaratkan bahwa<br /> Allah jauh lebih hebat dari apa yang telah mereka ciptakan</div> <div style="text-align: center;"> Barsesa mati dalam kekafiran<br /> Qorun musnah tenggelam bersama harta yang dicintainya<br /> Namruz binasa oleh seekor nyamuk betina<br /> Ubay bin Khalaf hancur dengan sedikit luka di lehernya<br /> Abu lahab dan istrinya menjadi penghuni neraka yg paling nista<br /> Hingga bau busuk tubuhnya pun tercium oleh ahli neraka yang lain<br /> Mereka adalah orang-orang bodoh dan kalah</div> <div style="text-align: center;"> Duhai Rosulullah yang mulia<br /> Yang keluhuran Ahklakmu<br /> Mengalahkan ketampanan Yusuf AS<br /> Hamba merasakan betapa pedihnya engkau saat ini<br /> Bahwa ketika naza pun engkau selalu memikirkan<br /> Dan mengkhawatirkan kami<br /> Ketika tidurpun engkau menangisi kami<br /> Apa yang engkau khawatirkan<br /> Telah terjadi pada saat ini<br /> Betapa kami terlalu mencintai dunia<br /> Betapa kami menjadi budak harta dan hawa nafsu<br /> Daripada sunnahmu yang agung<br /> Daripada syariatmu yang suci<br /> Kami sampai rela berbunuhan kepada saudara kami<br /> Mata kami telah gelap saat ini<br /> Hati kami tertutupi dan membeku<br /> Kami rela berdebat dan berseteru dengan tetangga kami<br /> Hanya karena sepotong sisa roti yang telah basi<br /> Apakah keberkahan doamu belum sampai saat in<br /> Tapi kami yakin bukan itu<br /> Kami yakin kami sendirilah yang telah mengingkari<br /> Kami tidak mentaatimu<br /> Kami telah meragukan dan mendustaimu</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Kalau begitu<br /> Utuslah satu sahabatmu yang mulia<br /> Abu Dzar Al-Ghifari atau Muadz bin Jabbal<br /> Atau siapa saja sahabatmu<br /> Untuk mengajari kami<br /> Bagaimana caranya kami menata hati dan pikiran kami<br /> Agar tidak terlena dengan suasana dan keadaan saat ini<br /> Agar amalan kami mendatangkan ruh dan hakekat<br /> Agar amalan kami diterima dan menembus langit<br /> Seperti yang telah mereka lakukan<br /> Hingga dunia ini tunduk di bawah kaki mereka<br /> Agar kami lebih mencintai satu huruf Quran<br /> Dimalam yang gelap dan dingin<br /> Daripada kecintaan kami kepada lelap dan istri kami<br /> Agar kami mampu<br /> Memandang Rabb kami sepuas-puasnya<br /> Dengan mata hati kami<br /> Agar lidah kami tak kelu<br /> Untuk mengucap dzikir Subhanallah dan Allahu Akbar<br /> Saat ini lidah kami terlalu keras dan kaku<br /> Terlalu kenyal karena banyak makanan haram masuk ke dalam perut kami<br /> Lidah kami saat ini<br /> Menjadi senjata yang paling tajam dan ampuh<br /> Untuk menghasut dan melempar fitnah saudara-saudara kami<br /> Bahkan kami saat ini<br /> Mendapat nilai seratus dan sempurna untuk berghibah<br /> Hingga kami mampu melakukannya hapal diluar kepala<br /> Walau kami sedang mandi sekalipun</div> <div style="text-align: center;"> Badan kami telah berlumur dosa<br /> Hingga dosa itu mengeras di kulit dan susah untuk dibersihkan<br /> Kemaksiatan adalah pekerjaan kami sehari-hari<br /> Tanpa perlu diminta dan disuruh<br /> Kami dengan suka rela melakukannya<br /> Kami begitu pandai dan lihai<br /> Bahkan kami terlalu sering bersenda gurau dengan iblis dan pasukannya<br /> Hingga kami tak mampu membedakan<br /> Mana yang halal dan haram<br /> Yang haram pun kami lahap<br /> Yang halal kami bantah</div> <div style="text-align: center;"> Kami telah terpedaya<br /> Oleh bujuk rayuannya<br /> Kami adalah murid yang paling berprestasi<br /> Dalam mata pelajaran mencuri, mabuk, berzina, membunuh,<br /> Mengambil yang bukan hak kami<br /> Bahkan kami sering merampas hak saudara-saudara kami<br /> Kami sering mendapat acungan jempol oleh mereka<br /> Karena perlakuan kami mirip dan serupa dengan mereka<br /> Hingga mereka berlompat-lompat kegirangan<br /> Kalau ada satu dari kami mati ditemani oleh mereka</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Wahai Rosullullah Yang Mulia<br /> Kami yakin engkau sedih saat ini<br /> Dengan kebesaran namamu disamping Ars Allah yang Luas<br /> Sebenarnya kami rindu kepadamu<br /> Tapi kami ini adalah orang orang kalah<br /> Kami ingin sekali mencintaimu<br /> Tapi saat ini kami hanya mampu membuatnya dalam sepotong lagu<br /> Tanpa kami tahu<br /> Apa kami ini benar-benar telah mencintaimu atau belum<br /> Saat ini kami hanya pandai berkata-kata tentang kebaikan<br /> Tanpa kami mampu melakukannya sedikitpun<br /> Dan jika kami mampu melakukannya pun<br /> Tanpa disertai keihklasan, karena sifat ikhlas yang ada dalam diri kami<br /> Telah lenyap diterjang badai riya dan ujub yang bertubi-tubi</div> <div style="text-align: center;"> Wahai Rosulullah yang Mulia<br /> Yang ketinggian Akhlaqmu<br /> Mampu menggetarkan langit dan mendatangkan hidayah<br /> Kepada seorang pengemis yahudi yang buta<br /> Saat ini ahklaq kami telah rusak<br /> Terkoyak oleh panah dan pedang kepentingan dan hasrat<br /> Kami tak kenal lagi dengan muamalah dan muasyarat yang telah engkau ajarkan<br /> Sehingga kami lebih jago dalam berpolitik yang kotor<br /> Politik yang selalu memberatkan kepentingan diri dan kelompok kami<br /> Sampai sampai kami tak berdaya dan tak mampu lagi<br /> Walau hanya sekedar memberikan semangkuk kuah sayur kepada tetangga kami<br /> Bagi kami tetangga adalah musuh yang mesti kami waspadai<br /> Sehingga pintu rumah kami selalu tertutup rapat<br /> Bahkan kami pasang kunci berlapis lapis di pintu dan jendela rumah kami<br /> Sehingga Rahmat Allah pun tak mampu menembusnya<br /> Bahkan kami telah lupa dengan sedekah dan zakat<br /> Yang menjadi hak tetangga-tetangga kami</div> <div style="text-align: center;"> Wahai Rosulullah yang Mulia<br /> Kami yakin engkau sedih saat ini<br /> Yang kesedihanmu mampu membuat semua malaikat menangis<br /> Melihat tingkah laku kami<br /> Yang nista dan hina dari hewan yang paling najis sekalipun di dunia ini<br /> Utuslah kepada kami<br /> Mushab bin Umair atau Abdullah bin Mas’ud<br /> Atau siapa saja sahabatmu yang mulia<br /> Agar dia mengajarkan kami<br /> Karena kami tak pandai menegakkan sholat<br /> Bahkan kami sering meninggalkan sholat<br /> Juga bagaimana mendatangkan kekhusyuan dalam sholat dan dzikir kami<br /> Karena saat ini sholat kami hanyalah rutinitas yang tak memiliki arti<br /> Bahkan saat ini kami pun tak paham apa arti sholat dalam diri kami<br /> Sehingga sholat kamipun kami kerjakan dengan terburu-buru<br /> Hingga sajadah di kaki kami<br /> Tak berbekas atas rukuk dan sujud kami<br /> Sholat kami tidak mendatangkan sifat taat dalam diri kami<br /> Sholat kami tak mampu mencegah perbuatan-perbuatan buruk kami</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Wahai Rosulullah yang Mulia<br /> Yang sifat Al Amin dan amanah mu terukir dalam sejarah<br /> Yang keluhuran budi pekertimu menjadikan 124.000 sahabatmu mencintaimu<br /> Bahkan mereka mampu mencintai mu<br /> Hingga tak rela sepotong duripun menancap dikakimu<br /> Bahkan mereka rela mati di padang pasir yang panas<br /> Mereka rela mati dalam peperangan dan tebasan pedang<br /> Jika mereka punya seratus nyawa pun<br /> Akan mereka korbankan semua nyawa mereka<br /> Untuk berjuang menegakkan kalimah Laa ilaha illallah<br /> Kecintataan mereka kepada sunnah mu sungguh mengagumkan<br /> Hingga menggetarkan tembok benteng persia, romawi dan china<br /> Kirimlah ruh-ruh mereka kepada kami<br /> Karena kami saat ini tak memiliki ruh dan nurani<br /> Karena saat ini kami tak mampu menahan lapar dan derita<br /> Kami selalu memenuhi perut kami dengan makanan<br /> Sehingga perut kami selalu dalam keadaan kekenyangan<br /> Sehingga kami tak sanggup bangun menegakkan agamamu<br /> Kami tak sebanding dengan mereka Ya Syaidul Ambiya</div> <div style="text-align: center;"> Wahai Rosulullah yang Mulia<br /> Yang namamu memancarkan sinar ke seluruh alam semesta<br /> Hingga Allah SWT pun memberi shalawat kepadamu<br /> Hingga bapak seluruh manusia Adam AS pun bersyahadat atasmu<br /> Kami ingin engkau hadir disisi kami<br /> Hingga kami bisa sepuasnya mencurahkan perhatian kami kepadamu<br /> Padahal makananmu hanyalah tepung yang kasar<br /> Alas tidurmu hanyalah selembar kain yang usang<br /> Sajadahmu yang hitam bekas sujudmu kepada Rabbmu<br /> Harta kekayaanmu hanyalah sebuah lotta untuk wudhu<br /> Tapi kedudukan mu termulia di antara seluruh mahkluk<br /> Syafaatmu sangat dinantikan di padang mashyar</div> <div style="text-align: center;"> Duhai Rosulullah yang mulia<br /> Lembah uhud dan padang badar<br /> Telah menjadi bukti kesetiaan para sahabatmu<br /> Kesabaran sebesar bumi dan ketabahan seluas lautan<br /> Mendatangkan bantuan Allah dan ribuan malaikat<br /> Memberikan kemenangan atas musuh-musuhnya<br /> Dengan rintihan doa dan kebersamaan<br /> Tapi kami saat ini ya Syaidul ambiya<br /> Terpecah dan terberai layaknya ombak di pantai<br /> Saat ini kami mudah sekali untuk dihancurkan<br /> Mudah sekali untuk di lemparkan<br /> Saat ini kepala kami yang diinjak dan kehormatan kami dihina<br /> Sedangkan kami tak mampu berdoa untuk memohon bantuan Allah<br /> Saat ini kami hanya mampu membaca doa dan menghapal doa<br /> Doa kami telah kehilangan hakekatnya dan telah hilang kekuatannya<br /> Seolah-olah Allah memalingkan wajahNya dari kami<br /> Sehingga kami tak kuasa mengelak dari bencana dan musibah<br /> Yang selalau mendera kami</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Ya Rosulullah Yang mulia<br /> Yang kedudukanmu disisi Allah begitu tinggi<br /> Bantulah kami dengan doa engkau ya Rosul<br /> Karena saat ini iman kami telah rusak dan cacat<br /> Keyakinan kami telah terkoyak<br /> Kami meyakini apa-apa yang nampak saja<br /> Kami lebih meyakini apa yang kelihatan oleh mata kami<br /> Kami meragukan keberadaan surga dan neraka<br /> Kami meragukan keberadaan shirath dan padang mashar<br /> Mizan dan alam kubur<br /> Kami lebih yakin dengan ramalan-ramalan<br /> Kami lebih meyakini kebenaran berita di koran dari pada Qur’an<br /> Kami ini adalah ummat akhir jaman yang telah engkau kabarkan<br /> Keadaan kami engkaupun telah tahu<br /> Betapa sedihnya engkau mengetahui keberadaan kami<br /> Yang kejahilan kami menyamai dengan kejahilan orang-orang terdahulu<br /> Kami ini selalu beramai ramai dalam bermaksiat kepada Allah<br /> Sehingga kebenaran tidak nampak di mata kami<br /> Karena mata kami telah buta<br /> Yang benar kami anggap salah dan kuno<br /> Yang sesat kami anggap benar dan perlu kami contoh</div> <div style="text-align: center;"> Kami tahu bahwa engkau sedih ya Rosul<br /> Tapi saat ini kami tak bisa berharap<br /> Karena engkau telah tiada dan meninggalkan kami<br /> Kami hanya bisa memohon<br /> Ada satu diantara kami<br /> Berpegang teguh pada agamamu yang suci<br /> Yang mampu mengingatkan kami<br /> Dan memberikan contoh kepada kami<br /> Membimbing kami menuju jalanmu<br /> Sebagai gerbong kereta terakhir yang membawa kami<br /> Kepada keadaan yang lebih baik menuju sunnah dan syariatmu<br /> Salam untuk engkau ya Rosul<br /> Untuk keluarga dan sahabat-sahabatmu<br /> Untuk mereka – mereka yang telah memperjuangkan agamamu<br /> Semoga kubur engkau dan mereka<br /> Di penuhi dengan cahaya dan rahmat<br /> Hingga suatu saat nanti<br /> Kami dapat berjumpa dengan engkau<br /> Amin</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div>

PERMOHONAN KEPADA RASULULLAH

Bersembunyi di balik tirai tujuh lapis langit Bercengkerama Dengan bidadari Di antara 70.000 gaun Dan 70.000 wewangian surga Mer...

Read more »