Versi lain dari rumah yang dibuat dari kardus bekas. Rumah-rumahan ini
dibuat sebagai tugas prakarya dari anak saya yang kelas 2 SD. Jadi saya
lebih banyak memberitahukan cara pembuatannya saja, sementara anak saya
yang memotong kardus, mengelem, dll.
Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan cukup sederhana saja. Bahan utamanya adalah kardus bekas. Bila ada triplek yang tak terpakai, akan lebih bagus lagi untuk dijadikan alas rumahnya. Selain kardus kita juga membutuhkan kayu sendok es krim yang banyak dijual di mini market. Benda-benda lain sepertyi yang terlihat dalam gambar sifatnya opsional, seperti pasir untuk buang kotoran kucing. Batu koral putih, ranting pohon cemara dan buah pinus. Intinya adalah kita bisa menggunakan benda-benda yang ada disekitar kita sesuai dengan kreasi yang kita inginkan.
Sementara untuk alat-alat yang dibutuhkan adalah lem bakar atau hot glue, lem kayu, pisau cutter, cutting pad bila ada untuk alas memotong.
Kardus bekas jam dinding saya gunakan sebagai alas tempat meletakkan rumah-rumahan tersebut. Bagian-bagian dindingnya lalu dipotong-potong dan direkatkan dengan hot glue atau lem panas.
Bagian-bagian lainnya seperti pintu, dibuat dari kayu es krim yang banyak dijual ditoko-toko yang menjual bahan-bahan pembuat kue.
Untuk memotong kayu es krim digunakan gergaji besi yang kecil karena
kalau menggunakan cutter akan berbahaya bila dilakukan oleh anak kecil.
Lantai rumah dilapisi dengan pasir yang biasa digunakan untuk hewan peliharaan membuang kotoran. Ada pasir yang halus dan ada yang kasar. Disini saya menggunakan pasir yang kasar. Melekatkannya menggunakan lem Fox yang agak tebal.
Lantai rumah dilapisi dengan pasir yang biasa digunakan untuk hewan peliharaan membuang kotoran. Ada pasir yang halus dan ada yang kasar. Disini saya menggunakan pasir yang kasar. Melekatkannya menggunakan lem Fox yang agak tebal.
Untuk pagar dikiri-kanan bisa menggunakan kayu untuk sate yang banyak dijual di mini market seperti alfa midi.
Kalau Anda punya ide tambahan lainnya, silahkan diaplikasikan saja. Lumayan, teman-teman anak saya banyak yang memuji hasil prakarya ini, termasuk gurunya juga tentunya.***
Post a Comment