Trenggalek (2016). Seperti tahun sebelumnya, tahun ini Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kembali menggelar Kirab Resolusi Jihad NU. Penyelenggaraan kirab sebagai salah satu bentuk peringatan Hari Santri Nasional 2016,
akan menempuh sekurang-kurangnya 2000 kilometer dan memakan waktu
sepuluh hari. Para peserta diharapkan untuk dengan ikhlas menjalankan
kegiatan ini, sekaligus menyiapkan fisik, karena jarak tempuh yang jauh
dan lamanya waktu.
Hal itu muncul dalam rapat koordinasi Kirab Resolusi Jihad NU 2016 di
Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat, Ahad (9/10) sore.
Aizuddin Abdurahman mewakili panitia mengatakan, Kirab Resolusi Jihad NU
tahun ini mengalami perkembangan yang luar biasa. Kirab tahun ini juga
lebih istimewa karena animo, ekspektasi, dan harapan atas
terselenggaranya kirab.
Selama perjalanan kirab, rombongan akan bersilaturahim kepada para kiai
serta pengurus NU di daerah, berdialog, dan bersosialisasi dengan warga
NU. Selain itu peserta kirab juga akan diajak melakukan ziarah ke makam
pendiri dan pejuang NU. Oleh karena itu peserta kirab diharapkan
benar-benar menjaga semangat kekhidmadan kirab karena bernilai sejarah.
Sebanyak kurang lebih delapan puluh orang diberangkatkan dalam kirab
yang dimulai di Banyuwangi pada 13 Oktober hingga tiba kembali di
Jakarta pada 22 Oktober. Para peserta adalah perwakilan seluruh lembaga
dan badan otonomi di bawah PBNU. Pemberangkatan peserta dari Jakarta
dilakukan Selasa, 12 Oktober menggunakan kereta api, dan tiba di
Banyuwangi Rabu, 13 Oktober.
Setiba di Banyuwangi peserta akan menggunakan lima armada bus. Dari
Banyuwangi peserta kirab dijadwalkan akan mengunjungi Situbondo,
Probolinggo, Pasuruan, Malang, Sidoarjo, Bangkalan, Bubutan pada 14
Oktober. Hari berikutnya, 15 Oktober, rombongan akan memasuki Surabaya,
Mojokerto, Rejoso, Jombang, Kertosono, Kediri.
Pada Ahad 16 Oktober, rombongan terjadwal mengunjungi Blitar,
Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, Madiun. Menginap semalam di Madiun,
esok harinya 17 Oktober, rombongan akan mengunjungi Magetan, Ngawi,
Mantingan, Sragen, Solo, Klaten, Jogjakarta.
Selasa, 18 Oktober rombongan meneruskan perjalanan ke Magelang, Parakan,
Wonosobo, dan Banyumas. Sementara pada Rabu, 19 Oktober, perjalanan
dilanjutkan ke Cilacap, Banjar, Ciamis, Tasikmalaya, Garut, dan Bandung.
Kamis 20 Oktober, rombongan dijadwalkan tiba di Cianjur, meneruskan ke
Bogor dan Tangerang Selatan pada sore harinya. Jumat 21 Oktober dari
Tangerang Selatan rombongan akan mengunjungi Serang, Pandeglang, Cilegon
dan Jakarta. Rombongan kirab akan mengikuti Upacara Hari Santri di
Lapangan Banteng Jakarta Pusat, Sabtu 22 Oktober.
Kirab diharapkan tidak hanya utuk konsolidasi, namun juga akan menambah
ketebalan ke-NU-an. Rute dan kegiatan kirab akan membawa rombongan pada
napak tilas perjuangan para pendiri NU. Sehingga para peserta kirab
nantinya akan merasakan perjuangan para pendahulu, serta ada nilai-nilai
yang dapat diteladani.